17 Mahasiswa Raih Beasiswa ke Australia

Kamis, 03 Februari 2011

JAKARTA, KOMPAS.com - Duta Besar Australia untuk Indonesia, Greg Moriarty, memberikan penghargaan kepada 17 warga Indonesia yang akan melanjutkan studi atau program penelitiannya di Australia. Pemerintah Australia juga memberikan penghargaan kepada 8 mahasiswa asal Australia yang akan melakukan penelitiannya di Indonesia di bawah program beasiswa Endeavour Awards 2011.

Penerima Endeavour Awards tahun ini mencakup berbagai macam bidang studi, yaitu pertanian, teknik, biokimia, psikologi, kesehatan, teknologi informatika, perdagangan, serta bidang jasa. Selain memberi penghargaan, Moriarty juga akan meluncurkan buku "Endeavours of Excellence-60 years of Scholarship in South and South East Asia".

"Ini untuk merayakan hubungan pendidikan antara Australia dan tetangganya di satu kawasan, yang tentu saja dengan menampilkan prestasi-prestasi yang telah dicapai para alumni Australia dari Asia Selatan dan Asia Tenggara selama 60 tahun ini," ujar Moriarty di Jakarta, Rabu (2/2/2011) malam.

sumber: http://edukasi.kompas.com/read/2011/02/03/10271769/17.Mahasiswa.Raih.Beasiswa.ke.Australia

Guru Masih Terlalu Dominan di Kelas


ILUSTRASI: Ketua Umum PGRI Sulistiyo mengakui, profesionalisme atau kompetensi guru umumnya masih rendah karena guru kurang mendapat pelatihan.

JAKARTA, KOMPAS.com — Proses belajar-mengajar di sekolah kerap membosankan dan tidak menyenangkan karena guru yang terlalu dominan di ruang kelas.

"Siswa tidak diberikan kebebasan untuk mengekspresikan pendapat yang berbeda sehingga mematikan kreativitas siswa,” kata Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal dalam diskusi panel Pendidikan Profesi Guru di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Sabtu (4/12/2010).

Ketua Umum PGRI Sulistiyo mengakui, profesionalisme atau kompetensi guru umumnya masih rendah karena guru kurang mendapat pelatihan.

sumber: http://edukasi.kompas.com/read/2010/12/08/09312512/

Tiket Konser Bruno Mars di Jakarta Ludes dalam 7 Jam

Jakarta - Antrian calon penonton di halaman rumah bos promotor JAVA Musikindo, Adrie Subono membludak. Alhasil dalam waktu 7 jam tiket konser Bruno Mars untuk 5 April 2011 mendatang ludes.

"tiket pagelaran musik BRUNO MARS , Istora Senayan Jakarta 05 April 2011 SOLD OUT dalam waktu tujuh jam !!!" Tulis Adrie dalam akun Twitter-nya, Kamis (3/2/2001).

Tiket mulai dijual di kediaman Adrie kawasan Pondok Indah pada pukul 08.30 WIB. Namun antrian calon pembeli sudah terlihat sejak tengah malam. JAVA Musikindo pun memberlakukan nomor antrian untuk calon penonton.

Dalam waktu setengah jam saja, tiket presale yang dijual lebih murah langsung habis. Tiket dengan harga Rp 500 ribu untuk tribun dan Rp 600 ribu kelas festival (harga normal) ternyata juga habis diburu.

Sekitar 2500 tiket dijual secara online untuk mereka yang berada di luar kota. Itupun habis tidak bersisa. Sekitar 5000 lembar tiket konser Bruno di Tennis Indoor Senayan telah berada di tangan calon penonton. Wow..

sumber: http://music.detikhot.com/read/2011/02/03/180948/1559734/228/tiket-konser-bruno-mars-di-jakarta-ludes-dalam-7-jam

Resensi Film ''Jomblo''

Judul: JOMBLO
Sutradara: Hanung Bramantyo
Skenario: Salman Aristo, Adhitya Mulya, Hanung Bramantyo
Pemain: Ringgo Agus Rahman, Christian Sugiono, Denis Adhiswara, Rizky Hanggono, Rianti R. Cartwright, Nadia Saphira, Tike Priatna Kusumah
Produksi: SinemArt Pictures


Sebuah karya Hanung Bramantyo yang memotret petualangan cinta empat mahasiswa. Kental dengan pesan moral dan disajikan dengan pendekatan karikatural.

Empat mahasiswa, empat pasang mata, empat keinginan untuk punya pacar dan tidak jadi jomblo. Empat mahasiswa Universitas Negeri Bandung jurusan teknik sipil itu sedang mencari jodoh di kampus sebelah. Sadar bahwa di almamaternya tak ada keadilan gender (jumlah cewek lebih sedikit), mereka pasang mata di kantin, mencari mahasiswi bening dan rupawan.

Sejak awal film, kita langsung saja tahu keempatnya melalui Agus (pendatang baru berpotensi, Ringgo Agus Rahman). Doni (Christian Sugiono) yang ganteng dan banyak pacar berfungsi jadi dokter cinta yang memberi saran bagaimana membuat cewek nyaman. Bimo (Denis Adhiswara yang bersinar) lebih bernyali dengan kepulan cannabis sativa dan mengobrol di telepon. Olip (Rizky Hanggono dengan kemampuan seni peran yang sangat terbatas) lebih suka mengintip cewek pujaan melalui kamera ponselnya. Dan Agus, tokoh kita, banyak omong, banyak kepusingan karena punya dua pacar dan bingung memilih.

Bila kita sudah mulai sebal, bosan, atau abai pada film bertema cinta, ini saatnya boleh mengalihkan perhatian. Film ini sebuah karikatur dalam arti plot dan harfiah tentang cinta lelaki.

Kita kemudian memahami alasan lelaki untuk berselingkuh, alasan lelaki untuk akhirnya mencoba setia, atau bagaimana lelaki bisa bubar persahabatan hanya karena merasa kawasannya diganggu lelaki lain. Dengan kata lain, lelaki menganggap perempuan sebagai teritorinya yang tak boleh disentuh (sementara dia boleh, dong, berkunjung ke kawasan lain).

Tidak banyak yang menyadari keistimewaan Hanung bahkan setelah dia mendapat gelar sutradara terbaik bahwa dia adalah sutradara yang sangat teliti dan sangat memperhatikan kultur Indonesia. Artinya, Saudara-Saudara, dia tak akan mencangkokkan sebuah konsep Amerika dan memaksakan sebuah plot ke sebuah Indonesia. Mungkin karena latar belakangnya di dunia teater atau pengalamannya magang di Teater Populer. Yang jelas, meski film-film yang disutradarainya selalu berkategori ringan, Hanung menggarapnya dengan serius.

Penanganannya terhadap pemain juga serius, meski memang keempat pemain belum tampil merata. Kecuali Rizky Hanggono, ketiga aktor lain tampil bagus. Para pemain perempuan pun bersinar. (Nadia Saphira dan Denis Adhiswara boleh dilirik dengan serius.)

Ciri khas Hanung yang lain adalah filmnya cenderung sangat bermoral. Artinya, tokoh-tokohnya pasti akan memutuskan menjadi orang baik (ada mahasiswa yang membuang kondom meski pacarnya sudah menanti dengan penuh harap, ada mahasiswa yang akhirnya bertahan dengan pacar pertama, dan seterusnya). Doni si tukang bercinta tak lagi sembarangan menumpahkan kelenjarnya, Bimo kualat tak pernah dapat pacar karena tak pede melepaskan kesetiaan ganjanya. Pokoknya, semua ada sebab akibat, deh. Tokoh-tokohnya memang bandel. Tapi baik. Hanung terobsesi membawa pesan baik.

Film yang banyak memakai teknologi mix karikatural dengan tempo cepat ini sebuah cara Hanung berekspresi. Seperti spirit film Y Tu Mama Tambien (2001) karya sutradara Meksiko, Alfonso Cuaron, mengenai cinta, persahabatan, dan seks; juga film American Splendor (2003) mengenai kisah komikus Harvey Pekar.



***************


Hanung Bramantyo:
Film Saya Selalu Membawa Pesan Baik


Hanung Bramantyo tampil di atas panggung Festival Film Indonesia dengan wajah terkejut. Dengan penampilan yang sangat tidak siap, dia hanya mengenakan oblong dan celana training, dia mengatakan, "Kirain saya cuma jadi penggembira." Dia bukan hanya basa-basi dan sok merendah dengan gelar dan Piala Citra yang diraihnya sebagai sutradara terbaik 2005, tetapi dia sendiri mengaku menjagokan Riri Riza sebagai sutradara terbaik untuk film Gie tahun lalu.

Riwayat film Brownies tak selegit nama kuenya. Lulusan Fakultas Film Institut Kesenian Jakarta itu menerima sebuah skenario dari SinemArt dengan judul dan cerita yang berbeda. Tidak ada kue brownies; hanya percintaan biasa. Hanung dan penulis skenario Salman Aristo kemudian mengobrak-abrik skenario itu. Tekad Hanung cuma satu, membuktikan ia bisa membuat film layar lebar, bukan hanya sinetron.

Pria yang lahir 1 Oktober 1975 dengan nama Setiawan Hanung Bramantyo ini pernah magang di Teater Populer arahan Teguh Karya. Karyanya pernah tampil di RCTI, Gelas-gelas Berdenting (1999), meraih juara ketiga Bronze 11th Cairo International Film Festival, kategori program TV, di Mesir.

Bersama Garin Nugroho, sutradara favoritnya, Hanung yang aktif di Teater Anom ini pernah terlibat dalam pembuatan Anak Seribu Pulau dan Visi Anak Bangsa, termasuk film dokumenter Pustaka Tokoh Bangsa Soekarno dan Panggung untuk Syahrir.

Cerita Topeng Kekasih, yang ditampilkan di Tampere International Film Festival di Finlandia, New York University Student Film, dan satu-satunya film Indonesia di antara 34 negara di dunia, tampil di Singapore Film Festival dam Melbourne Film Australia.

Berikut petikan wawancara dengan ayah dari Barmastya Bhumi Brawijaya ini.

Bagaimana cerita mahasiswa ITB yang mengajukan protes terhadap film Jomblo?


Saya undang rektornya hadir pada pemutaran film di Plaza EX, Jakarta, minggu lalu. Tapi yang diutus adalah seorang mahasiswa. Utusannya itu meminta adegan membeli kondom dibuang. Katanya, tidak bermoral dan mengajarkan seks bebas. Padahal justru tokoh itu membuang kondomnya begitu melihat sepasang kekasih baru pulang dari masjid. Katanya, ada proses ke arah seks. Ini edukasi agar orang tidak terjerumus, sekalipun punya keinginan berbuat jelek. Dia bilang, pandangan edukasi kami berbeda.

Soal izin syuting di kampus ITB?

Kami dapat izin syuting, telah melewati prosedur. Tak ada persoalan apa-apa. Kami punya itikad baik. Tak ada atribut kampus ITB di sana. Nama kampusnya saja Universitas Negeri Bandung.

Sebetulnya, nonton dulu. Banyak adegan di novel yang saya buang. Tidak ada adegan seks atau ciuman. Percuma, pasti disensor juga. Malah saya kreasikan memberi kata sensor pada adegan mimpi Agus.

Soal izin syuting bagaimana?

Awalnya sulit. Setelah bernegosiasi, kami penuhi syarat tidak akan menjelekkan ITB. Bahkan opsi mereka agar syuting delapan hari itu tidak pada jam kuliah, waktu kuliah libur, kami taati. Kami hanya memakai tempat, dan cerita dibuat fiksi.

Peran badan sensor film?

Sudah ada izin film beredar. Sudah lulus badan sensor.

Kenapa film ini kental betul pesan moralnya? Ada mahasiswa yang membuang kondom. Ada yang mau ciuman, batal. Ada yang kembali ke pacar pertama.

Film sebuah media menyampaikan pesan baik. Pembuat film punya pandangan baik, tapi sering ditafsirkan berbeda di kalangan tertentu dan menimbulkan prokontra. Pesan film ini, untuk mencapai hal yang baik, manusia mengalami pendidikan dua guru: guru goblok dan guru baik. Peran jelek ada pada kegiatan narkoba, seks, atau penyikapan cinta yang salah. Lalu manusia sadar gurunya salah dan dia mencari jalan sendiri mencapai kesempurnaan.

Ketika baca Jomblo, bagaimana?

Saya pikir temanya cinta lagi. Ketika baca seluruh bukunya, saya menangkap nuansa lain. Penulisnya punya pandangan yang berbeda soal cinta. Saya merasa tertusuk sebagai lelaki. Ini film dunia lelaki. Wanita itu bisa memaafkan karena punya hati yang lebih luas daripada lelaki. Saya harap laki-laki se-Indonesia akan tertusuk juga. Dalam hal persahabatan atau cinta, perempuan selalu bisa memaafkan. Tapi lelaki bisa jadi berantem dan putus persahabatan.

Anda ingin menjadi sutradara produktif atau selektif?

Produktif, karena saya hidup dari film. Bayaran sutradara tidak segede selebriti. Selebriti satu produksi bisa hidup minimal enam bulan sampai setahun. Sutradara honornya enggak sampai 50 persen honor selebriti. Makanya, selesai syuting, kami (para sutradara-Red) lari ke produksi lainnya. Saya harus hidup, apalagi punya anak. Dan cita-cita saya membelikan rumah dia di Malang.

Sebuah Piala Citra diberikan untuk Anda. Bagaimana memandang penghargaan itu?

Piala Citra, bagi orang film, prestisius. Tapi Citra baru lahir lagi dua tahun setelah 12 tahun vakum. Usianya balita. Belum representatif seperti Piala Citra di masa lalu, apalagi Academy Award. Makanya, penyikapan saya obyektif saja. Alhamdulillah dapat Citra. Ini bagian dari proses hidup dan keberuntungan saya, tapi bukan pencapaian. Saya menjagokan Riri Riza saat itu.

sumber: http://www.kaskus.us/showpost.php?p=41734209&postcount=148

Enam Kemenangan Beruntun Mavericks


NEW YORK – Dallas Mavericks sukses meraih enam kemenangan secara berturut, usai mengandaskan New York Knicks 113-97, pada laga lanjutan kompetisi bola basket NBA wilayah Barat, Kamis (3/2/2011).

Dirk Nowitzki layak menjadi pemain terbaik di laga kali ini. Nowitzki mencatat 29 poin dan 11 rebound, untuk membantu kemenangan Dallas. Ini adalah laga perdana Nowitzki setelah sempat terkilir pada Desember lalu.

"Saya pikir pertahanan adalah kunci kemenangan ini. Anda melihat bagaimana kami bermain defensif dengan baik," jelas Nowitzki seperti disitat reuters, Kamis (3/2/2011).

Jose Barea membukukan 22 poin dan Tyson Chandler mencatat 15 poin. Pada kuarter pertama, Dallas langsung memimpin 26-6 dan tanpa kesulitan mengambil kemenangan kelima berturut atas New York.

Danilo Gallinari mencetak 27 poin dan Amare Stoudemire memiliki 21 poin. Sayang, aksi ciamik dua bintang ini, tidak bisa menyelamatkan New York dari kekalahan.

sumber: http://sports.okezone.com/read/2011/02/03/36/421024/enam-kemenangan-beruntun-mavericks

Mobil F150 Massa Terbakar


VALENCIA – Awal yang ‘panas’ dialami pembalap Ferrari Felipe Massa saat uji coba di sirkuit Valencia, Kamis (3/2/2011). Mobil F150 milik Massa, terbakar dan gagal menyelesaikan sesi tes.

Massa turun kelintasan untuk menggantikan rekan setimnya Fernando Alonso di sesi ujicoba hari ketiga atau sesi terakhir tes di Valencia. Pembalap asal Brasil tersebut baru menyelesaikan lima lap atau sekitar 30 menit.

Namun, tiba-tiba Massa berhenti di sisi lintasan dengan mobil melintir hingga menghadap arah yang salah. Asap tebal keluar dari bagian belakang Ferrari anyar tersebut.

Massa pun langsung lompat keluar dari kokpit dan melambaikan tangan ke arah pengawas balapan. Tim keamanan pun datang dengan membawa alat pemadam kebakaran. F150 pun ditarik oleh truk untuk kembali ke paddock.

"Ini adalah awal yang panas Felipe," tulis Ferrari dalam akun twitte. "Ada percikan api kecil dari mobilnya, karena adanya kebocoran bensin. Diperlukan waktu yang panjang untuk memperbaikinya."

sumber: http://sports.okezone.com/read/2011/02/03/37/421079/mobil-f150-massa-terbakar